SEJARAH
SINGKAT DESA DUKUH PICUNG
Diperkirakan tahun 1501 ada
dua orang Paninggaran atau yang suka berburu yang bernama DITA MERTA atau yang
lebih dikenal Bah Buyut Dita Merta dan Dipa Merta atau yang lebih dikenal Bah
Buyut Bah Dipa Merta, anak dari BAH BUYUT KUWU SANGKAN CIREBON kakak
beradikdatang ke sebuah Dukuh(lembur)
yang masih hutan belantara, duitu ada sebuah pohon yang besar, lalu
berhenti untuk beristirahat sambil menyender di pohon picung tersebut. Saking
betahnya ditempat tersebut pada akhirnya pohon picung itu ditebang dan bekas
tebanganya dibuat gubug. Karena, besarnya pohon picung tersebut lalu bekas
pohon picung tersebut dijadikan lantai tempai istirahatnya juga.
Pada waktu Bah Buyut Dita Merta dan
Dipa Merta sudah lama mukim di padukuhan (lembur) datanglah rombongan para kyai
dari Gebang Cirebon yaitu Kiai Kastuba dan nama istilah sekarang Buyut Kastuba
atau Buyut Sajaman, yang kelak nantinya menjadi kepala desa yang kedua, yang
makamnya sampai sekarang masih banyak yang berjuarah. Yang kedua Buyut Prihatin
atau istilah nama sekarang Bah Buyut Boros Ngora, karena Bah Buyut Prihatin
tidak suka makan nasi, sukanya makan pucuk daun kunyit (istilah dikampung
Borositu kunyit) yang sekarang makamnya ada di puncak gunung jati gede dan sampai
sekarang masih banyak yang suka berjiarah ke makamnya daridesa setempat maupun
dari luar provinsi , malah ibu Megawati Soekarno Putri pernah berjiarah ke sana
yang letaknya berada di atas Bukit Jati Gede yang terletak di Dusun Mayung, dan
yang ketiga Bah Buyut Jangkung yang membantu pemerintahan desa bersama Bah
Buyut Dita Merta, yang sekarang makamnya berada di Balangantrang sampai sekrang
masih banyak yang berjiarah, kebanyakan dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
Setelah
adanya pengembangan wilayah, karena pada waktu itu belum ada desa tersendiri,
yang sekarang lima desa itu tadinya masih satu wilayah diantaranya Desa Dukuh
Picung, Desa Wilanagara, Desa Sindangsari, Desa Walaharcageur, Desa Cipetir,
maka oleh Bah Buyut Dita Merta dibagi menjadi dua wilayah yaitu :
a.
Dukuh
(lembur) berhubung disesuaikan dengan datangnya yang pertama kesebuah pohon
picung, akhirnya dinama desa ini, disebut desa Dukuh Picung yang dipimpin atau
dikepalai oleh kepala desa Bah Buyut Dita Merta, dan lokasi desanya kalau sekarang
di dusun Dukuhkulon diperkirakan tepatnya pada tahun 1817 desa pindah ke Puser
Dayeuh atau Blok Desa sampai sekarang
b.
Dan
adiknya Bah Buyut Dipa Merta ditugaskan untuk memimpin atau istilah dulu
menjadi Wilanagara diempat desa yang pusatnya nama sekarang desa Wilanagara.
Adapun
luas wilayah Desa Dukuh Picung adalah 335,294 Ha dengan batas wilayah yaitu :
Sebelah
Utara :
Desa Wilanagara
Sebelah
Selatan :
Desa Ciwaru
Sebelah
Timur : Desa Garajati
Sebelah
Barat : Desa Walahar Cageur
Data
yang telah menjadi Kepala Desa
Nama Pejabat Kepala Desa Masa Bakti
Kepala Desa
1.
DITA
MERTA thn
1817
2.
KASTUBA/BUYUT
TUBA thn
1820 – 1826
3.
SASTRA
DIJAYA thn
1826 – 1836
4.
MADARIN thn
1836 – 1846
5.
RAKSA
NGADIPA thn
1846 – 1856
6.
RAKSANGGA
YUDA thn
1856 – 1866
7.
RAKSA
NGAPRANA thn
1866 – 1876
8.
MERTA
NGADIPA thn
1876 – 1886
9.
SARANG
YUDA thn
1886 – 1896
10. CANDRA DINATA thn
1896 – 1906
11. SASTRA MUKAYA thn
1906 – 1916
12. CANGGA YUDA thn
1916 – 1826
13. JAYA DINATA thn
1926 – 1946
14. PARTA WIJAYA thn
1946 – 1959
15. SUMINTA thn
1959 – 1961
16. SASTRA MUKAYA NUR thn
1961 – 1976
17. MUHYI thn
1976 – 1983
18. A. SUDARSO thn
1983 – 1990
19. NASUHA thn
1990 – 1997
20. T. MAKTUBUDIN thn
1997 – 2006
21. H.T.MAKTUBUDIN thn
2006 – sampai sekarang
Terimakasih atas postingannya,,
BalasHapusSaya cuman mau meluruskan bahwa kiyai kastuba atau lebih di kenal dengan mbah tuba,dan nama sajamah bukanlah nama lain dr mbah tuba namun adalah nama dr anak mbah tuba beliau di makamkan di rawa panjang bekasi,
terima kasih atas postinganya sejarah berdirinya asal mula desa dukuhpicung , masi banyak yg tidak tahu walaupun penduduk setempat
BalasHapusTerima kasih postingan nya sangat membantu, kebetulan makam bah jangkung dekat dengan ladang sawah punya keluarga saya
BalasHapus